Sebelum kita mempelajari cara menghitung atau mengetahui nilai resistansi yang terkandung dalam resistor, alangkah baiknya kita terlebih dahulu mengetahui kode-kode warna yang tertera pada resistor. Kode warna resistor pertman kali diciptakan pada awal tahun 1920 yang selanjutnya dikembangkan oleh persatuan pabrik radio di Eropa dan Amerika pada tahun 1957. Sampai aat ini yang dipakai adalah standar EIA-RS-279 dimana standar tersebut diciptakan dan ditetapkan oleh EIA (Electronic Industries Alliance) yang merupakan gabungan pabrik di Eropa dan Amerika tersebut.
Dalam aturan standar EIA-RS-279 tersebut ditetapkan 3 sistem kode warna resistor, yaitu :
- Sistem Kode Warna 4 Pita.
- Sistem Kode Warna 5 Pita.
- Sistem Kode Warna 6 Pita.
Kode Warna Resistor
Sistem Kode 4 (empat) warna
Dalam dunia elektronika sistem yang sering dipakai adalan sistem kode warna 4 (empat) pita yang mengelilingi badan resistor, dimana 2 (dua) pita merupakan sebagai petunjuk harga resistansi, dan pita ke 3 (tiga) merupakan faktor penggali ( jumlah nol yang ditambahkan setelah 2 (dua) digit nilai resistensi didepannya). Unruk pita yang ke empat adalah sebagai nilai toleransi resistansi. Terkadang tidak jarang pula kita mendapati 5 (lima) pita yang merupakan sebagai petunjuk koefisien.
Contoh skema gelang resistor 4 gelang/pita
Sumber gambar : komponenelektronika.biz
Kode warna resistor 4 gelang/pita
Sumber gambar : komponenelektronika.biz
Contoh misal:
Gelang ke-1 Kuning = 4
Gelang ke-2 Ungu = 7
Gelang ke-3 Orange = 1000 (nilai 1000 didapat dari 10 pangkat 3 (nilai warna orange) )
Gelang ke-4 Emas = 5 %
Gelang ke-2 Ungu = 7
Gelang ke-3 Orange = 1000 (nilai 1000 didapat dari 10 pangkat 3 (nilai warna orange) )
Gelang ke-4 Emas = 5 %
Nilainya adalah 47 X 1000 = 47000 Ω atau 47 kΩ, dengan toleransi 5 %
Gelang ke-1 Orange = 3
Gelang ke-2 Hitam = 0
Gelang ke-3 Coklat = 10 (nilai 10 didapat dari 10 pangkat 1 (nilai warna coklat) )
Gelang ke-4 Emas = 5 %
Gelang ke-2 Hitam = 0
Gelang ke-3 Coklat = 10 (nilai 10 didapat dari 10 pangkat 1 (nilai warna coklat) )
Gelang ke-4 Emas = 5 %
Nilainya adalah 30 X 10 = 300 Ω, dengan toleransi 5 %
Sistem Kode 5 (lima) warna
Resistor yang memiliki 5 gelang warna banyak dipakai atau digunakan pada resistor presisi, untuk mengetahui nilai resistansi adalah pita pertama sampai dengan ke pita ke tiga sebagai penunjuk harga resistansi, sedangkan pita ke empat sebagai penggali dan pita ke lima sebagai nilai toleransi. Perhatikan gambar dibawah ini :
Contoh misal :
Gelang ke-1 Kuning = 4
Gelang ke-2 Biru = 6
Gelang ke-3 Hitam = 0
Gelang ke-4 Orange = 1000 (nilai 1000 didapat dari 10 pangkat 3 (nilai warna orange) )
Gelang ke-5 Emas = 5 %
Nilainya adalah 460 X 1000 = 460000 Ω atau 460 kΩ dengan nilai toleransi 5%
Gelang ke-1 Merah = 2
Gelang ke-2 Merah = 2
Gelang ke-3 Hitam = 0
Gelang ke-4 Coklat = 10 (nilai 10 didapat dari 10 pangkat 1 (nilai warna coklat) )
Gelang ke-5 Perak = 10 %
Nilainya adalah 220 X 10 = 2200 Ω atau 2k2 Ω dengan nilai toleransi 10%
Sistem Kode 6 (enam) warna
Dalam dunia elektronika, resistor ada juga yang memiliki 6 (enam) gelang/pita warna yang terdapat pada tubuh resistor. Adapun cara menentukan nilai resistansi yang terkadung dalam resistor tersebut adalah dimana gelang/pita pertama sampai dengan pita ke tiga sebagai penunjuk nilat besar tahanan, pita ke empat sebagai penggali, pita ke lima sebagai petunjuk toleransi dan terakhir yaitu pita yang ke enam sebagai koefisian suhu. Berikut detail gambar resistor dengan 6 (enam) pita warna :
Contoh misal :
Gelang ke-1 Merah = 2
Gelang ke-2 Ungu = 7
Gelang ke-3 Biru = 6
Gelang ke-4 Hitam = -
Gelang ke-5 Emas = 5 %
Gelang ke-6 Coklat = 100 ppm
Nilainya adalah 276 toleransi 5% dengan koefisien 100 ppm
Gelang ke-1 Hajau = 5
Gelang ke-2 Biru = 6
Gelang ke-3 Hitam = 0
Gelang ke-4 Orange = 1000
Gelang ke-5 Emas = 5 %
Gelang ke-6 Merah = 50 ppm
Nilainya adalah 560 X 1000 = 560000 atau 560 kΩ toleransi 5% dengan koefisien 50 ppm.
Demikian penjelasan singkat mengenai kode warna dan cara penghitungan nilai resistansi yang rerkandung dalam resistor. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Sistem Kode 5 (lima) warna
Resistor yang memiliki 5 gelang warna banyak dipakai atau digunakan pada resistor presisi, untuk mengetahui nilai resistansi adalah pita pertama sampai dengan ke pita ke tiga sebagai penunjuk harga resistansi, sedangkan pita ke empat sebagai penggali dan pita ke lima sebagai nilai toleransi. Perhatikan gambar dibawah ini :
Contoh skema gelang resistor 5 gelang/pita
Sumber gambar : komponenelektronika.biz
Kode warna resistor 5 gelang/pita
Contoh misal :
Gelang ke-1 Kuning = 4
Gelang ke-2 Biru = 6
Gelang ke-3 Hitam = 0
Gelang ke-4 Orange = 1000 (nilai 1000 didapat dari 10 pangkat 3 (nilai warna orange) )
Gelang ke-5 Emas = 5 %
Nilainya adalah 460 X 1000 = 460000 Ω atau 460 kΩ dengan nilai toleransi 5%
Gelang ke-1 Merah = 2
Gelang ke-2 Merah = 2
Gelang ke-3 Hitam = 0
Gelang ke-4 Coklat = 10 (nilai 10 didapat dari 10 pangkat 1 (nilai warna coklat) )
Gelang ke-5 Perak = 10 %
Nilainya adalah 220 X 10 = 2200 Ω atau 2k2 Ω dengan nilai toleransi 10%
Sistem Kode 6 (enam) warna
Dalam dunia elektronika, resistor ada juga yang memiliki 6 (enam) gelang/pita warna yang terdapat pada tubuh resistor. Adapun cara menentukan nilai resistansi yang terkadung dalam resistor tersebut adalah dimana gelang/pita pertama sampai dengan pita ke tiga sebagai penunjuk nilat besar tahanan, pita ke empat sebagai penggali, pita ke lima sebagai petunjuk toleransi dan terakhir yaitu pita yang ke enam sebagai koefisian suhu. Berikut detail gambar resistor dengan 6 (enam) pita warna :
Contoh skema gelang resistor 6 gelang/pita
Kode warna resistor 6 gelang/pita
Contoh misal :
Gelang ke-1 Merah = 2
Gelang ke-2 Ungu = 7
Gelang ke-3 Biru = 6
Gelang ke-4 Hitam = -
Gelang ke-5 Emas = 5 %
Gelang ke-6 Coklat = 100 ppm
Nilainya adalah 276 toleransi 5% dengan koefisien 100 ppm
Gelang ke-1 Hajau = 5
Gelang ke-2 Biru = 6
Gelang ke-3 Hitam = 0
Gelang ke-4 Orange = 1000
Gelang ke-5 Emas = 5 %
Gelang ke-6 Merah = 50 ppm
Nilainya adalah 560 X 1000 = 560000 atau 560 kΩ toleransi 5% dengan koefisien 50 ppm.
Demikian penjelasan singkat mengenai kode warna dan cara penghitungan nilai resistansi yang rerkandung dalam resistor. Semoga bermanfaat bagi kita semua.